Hutan Lindung Sungai Lesan


Kondisi Umum

Kawasan Lindung Sungai Lesan/HLSL terletak di Kecamatan Kelai Kabupaten Berau Kalimantan Timur dalam koordinat antara 01°32’ 20,26” - 01°40’29,67” Lintang Utara dan antara 117° 03’58,19”- 117°11’13,47” Bujur Timur, dengan luasan 12.192 ha. Adapun kawasan ini secara administratif berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kampung transmigrasi Sidobangen
Sebelah Timur : Kampung Lesan Dayak dan Muara Lesan
Sebelah Selatan : Kampung Merapun
Sebelah Barat : HPH PT. Mardhika Insan Mulia dan PT. Karya Lestari


Hutan Lindung Sungai Lesan memiliki luas ± 11.342,61 ha, berada pada ketinggian 40 hingga 430 m dari permukaan laut  merupakan salah satu pewakil hutan dataran rendah di Kabupaten Berau yang kondisinya masih cukup baik, 85% merupakan hutan bekas tebangan dalam kondisi sehat dan didominasi oleh famili Dipterocarpaceae.  HLSL merupakan habitat penting Orangutan/Pongo pygmaeus (kepadatan 1,5-4,64 ekor/km², TNC, 2006), Bangau Storm (Ciconia stormi), Bekantan (Nasalis larvatus), Monyet ekor panjang (Macaca facicularis), Kangkareng Hitam (Anthrococerus malayanus), Biawak (Varanus salvator) dan Burung Rangkong (Aceros cassidix). Menjadi sumber penghidupan masyarakat di sekitarnya, yaitu sumber protein hewani dan berbagai jenis hasil hutan bukan kayu. Sebagai hutan lindung, HLSL memiliki fungsi hidro-orologis penting bagi kawasan di sekitarnya, kawasan ini merupakan daerah tangkapan air (DTA) Sungai Pesan dan Sungai Leja yang bermuara di Sungai Lesan. Kerusakan ekosistem HLSL akan berdampak terhadap degradasi DAS hilir, khususnya peningkatan sedimentasi Sungai Kelay yang bermuara di Tanjung Redeb.   

Kondisi Hidrologi

Secara hidrologi Kawasan Lindung Sungai Lesan diapit oleh dua sungai yaitu Sungai Kelai di bagian Utara dan Sungai Lesan di bagian Timur. Sungai Kelai merupakan salah satu dari 2 (dua) sungai utama di Kabupaten Berau, dengan lebar kurang lebih 120 meter dan debit air yang stabil sepanjang tahun. Sungai Lesan dengan lebar 30 meter adalah salah satu sungai yang memberi kontribusi kepada Sungai Kelai, atau DAS Sungai Lesan merupakan Sub DAS Kelai (Bagian Utara). Di sebelah Timur dan Selatan Kawasan Lindung terdapat Sub DAS Letak, selain itu dalam kawasan juga terdapat beberapa sub DAS lain yaitu sub DAS Sungai Pesan dan sub DAS sungai Leja’.

Melihat DAS Sungai Lesan merupakan salah satu Sub DAS utama dari DAS Sungai Kelai maka apabila terjadi gangguan terhadap keadaan penutupan lahan di kawasan DAS Sungai Lesan ini, dapat dipastikan akan berakibat secara langsung terhadap peningkatan laju erosi dan sedimentasi di sungai Kelai yang bermuara di Tanjung Redeb - Ibukota Kabupaten Berau. Ancaman lanjutan yang mungkin timbul bagi daerah Tanjung Redeb dan sekitarnya adalah terjadinya banjir karena pendangkalan muara sungai dan peningkatan debit air karena berkurangnya daerah tangkapan air di daerah hulu.

Kondisi Penutupan Lahan

Pada umumnya kondisi penutupan lahan di Kawasan Hutan Sungai Lesan masih baik. Beberapa jenis pohon yang teridentifikasi dalam kawasan tersebut adalah Jambu-jambu, Kayu Kacang, Resak, Kayu Arang, Kecundai, Majau, Meranti Merah, Ulin, Kapur, Keranji, Medang, Kenari, Rengas, Meranti Pandan, Pasang, Meranti Kuning, Empilung, Mata Kucing, Mersawa, Bengkal, Nyatoh, Meranti Putih, Semangkok, Terap, Sengkuang, Penjalin, dan Marsolo dan berbagai jenis pohon buah- buahan. Sebagian dari jenis kayu yang ditemui sangat cocok bagi sarang Orangutan dan juga merupakan pohon pakan Orangutan.

Kelas tegakan yang dijumpai di Hutan Sungai Lesan terdiri dari Belukar, Hutan Bekas tebangan yang masih sehat, Hutan Bekas tebangan terganggu, Hutan Bekas tebangan sangat terganggu, Hutan Tanaman Industri dengan Perkebunan Karet, Alang-alang dan Belukar.

Aksesibilitas

Kawasan Lindung Sungai Lesan dapat dicapai melalui jalan darat dilanjutkan dengan transportasi air. Jalan darat berjarak sekitar 110 km dari Tanjung Redeb (ibukota Kabupaten Berau) sampai ke tepian Sungai Kelai di desa Muara Lesan atau (2-2,5 jam dari Tanjung Redeb) atau sekitar 120 km ke Kampung Long Beliu (2-3 jam dari Tanjung Redeb), kemudian disambung dengan naik perahu mesin tempel (ketinting) melalui Sungai Kelai dan Lesan (waktu tempuh 1-1,5 jam ke kawasan). Alternatif lain adalah dengan menggunakan perahu motor (ketinting atau long boat) dari Tanjung Redeb langsung ke Kawasan Lindung Sungai Lesan melewati Sungai Kelai. (waktu tempuh 6 jam).


0 komentar:

Posting Komentar